Senin, 10 November 2014

Fakta tentang Usia Lanjut


Seiring meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan berpengaruh pada peningkatan Usaha Harapan Hidup (UHH) di Indonesia. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) pada Tahun 1980 UHH adalah 55,7 tahun, angka ini meningkat pada tahun 1990 menjadi 59,5 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan UHH menjadi 71,7 tahun. Pertumbuhan penduduk lanjut usia (Senior) diprediksi akan meningkat cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga akan mengalami ledakan jumlah penduduk Senior, kelompok usia 0-14 tahun dan 15-49 berdasarkan proyeksi 2010-2035 menurun. Sedangkan kelompok usia Senior (50-64 tahun dan 65+) berdasarkan proyeksi 2010-2035 terus meningkat.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2011, pada tahun 2000-2005 UHH adalah 66,4 tahun (dengan persentase populasi Senior tahun 2000 adalah 7,74%), angka ini akan meningkat pada tahun 2045-2050 yang diperkirakan UHH menjadi 77,6 tahun (dengan persentase populasi Senior tahun 2045 adalah 28,68%). Begitu pula dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan UHH. Pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi Senior adalah 7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (dengan persentase populasi Senior adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi Senior adalah 7,58%). Berdasarkan survey ekonomi nasional (SUSENA) bahwa sebaran penduduk Senior menurut provinsi, persentase penduduk Senior di atas 10% sekaligus paling tinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%).

Bertambahnya usia mempengaruhi fungsi fisiologis yang mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada usia lanjut. Selain itu masalah degeneratif menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular. Penyakit tidak menular pada Senior di antaranya hipertensi, stroke, diabetes mellitus dan radang sendi atau rematik. Sedangkan penyakit menular yang diderita adalah tuberkulosis, diare, pneumonia dan hepatitis.

Angka kesakitan (morbidity rates) Senior adalah proporsi penduduk Senior yang mengalami masalah kesehatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari selama satu bulan terakhir. Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Angka kesakitan tergolong sebagai indikator kesehatan negatif. Semakin rendah angka kesakitan, menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik. Angka kesakitan penduduk Senior tahun 2012 sebesar 26,93% artinya bahwa dari setiap 100 orang Senior terdapat 27 orang di antaranya mengalami sakit. Bila dilihat perkembangannya dari tahun 2005-2012, derajat kesehatan penduduk Senior mengalami peningkatan yang ditandai dengan menurunnya angka kesakitan pada Senior.

Faktor yang juga mempengaruhi kondisi fisik dan daya tahan tubuh Senior adalah pola hidup yang dijalaninya sejak usia balita. Pola hidup yang kurang sehat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, masalah umum yang dialami adalah rentannya terhadap berbagai penyakit. Di dalam SUSENAS dikumpulkan informasi mengenai jenis keluhan kesehatan yang umum. Jenis keluhan yang sering dikeluhkan Senior merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah dan diabetes. Kemudian jenis keluhan yang juga banyak dialami Senior adalah batuk (17,81%) dan pilek (11,75%).

Bersumber dari Sistem Informasi Kesehatan Haji Indonesia (Siskohatkes) tahun 2012, penyakit yang terbanyak berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir jemaah haji Senior yang di embarkasi adalah Essential (primary) hypertension (40,12%) dan Non-insulin-dependent diabetes mellitus (9,21%). Untuk penyakit jemaah haji yang dirawat inap di Indonesia dan Arab Saudi yang paling banyak adalah Non-insulin-dependent diabetes mellitus (12,30%) dan Essential (primary) hypertension (8,91%). Hal ini sesuai dengan penyakit terbanyak yang diperiksa terakhir di embarkasi yaitu Essential (primary) hypertension dan Non-insulindependent diabetes mellitus. Sedangkan penyebab kematian yang paling tinggi untuk jamaah haji Senior adalah Cardiac arrest (20,87%) dan Septicaemia (10,28%).

Informasi peristiwa dan penyebab kematian di masyarakat sangat penting untuk memperoleh data dasar di bidang kesehatan, dimana data tersebut dapat dipakai sebagai indikator untuk menyusun kebijakan kesehatan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi program yang sudah berjalan serta menunjang penelitian-penelitaian yang dilakukan. Dari hasil laporan Badan Litbangkes untuk registrasi penyebab kematian di 15 kabupaten/kota tahun 2011, proporsi penyebab kematian kelompok Senior (usia 55-64 tahun dan >65) yang paling tinggi adalah Stroke dan Ischaemic heart diseases.
Share: